Flutter adalah sebuah kerangka kerja (framework) open-source yang dikembangkan oleh Google untuk membangun antarmuka pengguna (UI) yang kaya dan menarik untuk aplikasi mobile, web, dan desktop dari satu kode sumber. Dirilis pertama kali pada 4 Desember 2018 di acara Flutter Live, Flutter segera mendapatkan popularitas di kalangan pengembang karena kemampuannya dalam membuat aplikasi dengan tampilan yang konsisten dan responsif di berbagai platform.
Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart, yang juga dikembangkan oleh Google, sebagai bahasa utamanya. Dart adalah bahasa yang relatif mudah dipahami bagi pengembang yang sudah memiliki pengalaman dengan bahasa pemrograman lain seperti JavaScript atau Java. Keunggulan dari Flutter adalah kemampuannya dalam membuat antarmuka pengguna yang kaya dan menarik dengan menggunakan widget-widget yang telah disediakan secara built-in. Futter berjalan di mesin virtual Dart yang dilengkapi mesin eksekusi On-time compilation. Saat melakukan pemograman atau debugging aplikasi, Flutter menggunakan On-time compilation untuk melakukan "hot reload", yang dapat menambahkan hasil modifikasi kode langsung ke aplikasi yang sedang berjalan.
Kalau kita lihat dari halaman resmi Flutter, banyak perusahaan besar di dunia yang menggunakannya. Flutter telah menarik minat sejumlah perusahaan besar di berbagai industri, termasuk teknologi, otomotif, dan layanan. Google, sebagai pencetus Flutter, menggunakan kerangka kerja ini secara luas untuk aplikasi mereka sendiri, seperti Google Ads dan Google Stadia. Di sektor otomotif, BMW memanfaatkan Flutter untuk mengembangkan aplikasi yang menghadirkan pengalaman pengguna yang kaya di dalam mobil mereka. Perusahaan teknologi Tiongkok, Tencent, juga mengadopsi Flutter dalam produk-produk mereka, termasuk aplikasi WeChat yang populer. Di dunia layanan, Grab, perusahaan teknologi transportasi terkemuka di Asia Tenggara, telah menggunakan Flutter untuk mengembangkan aplikasi mereka yang digunakan oleh jutaan pengguna setiap hari. Sementara itu, Toyota, salah satu produsen mobil terbesar di dunia, telah mengintegrasikan Flutter ke dalam aplikasi mereka untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Keseluruhan, banyaknya perusahaan besar yang mengadopsi Flutter menunjukkan kepercayaan mereka pada kerangka kerja ini untuk memberikan antarmuka pengguna yang konsisten, responsif, dan menarik di berbagai platform.
Fitur Utama Flutter
Widget yang Kaya: Flutter memiliki berbagai macam widget yang dapat digunakan untuk membangun antarmuka pengguna, mulai dari widget sederhana seperti tombol dan teks, hingga widget yang lebih kompleks seperti list view dan animasi. Selain menggunakan tema sebagai pacuan dari widget yang dibangun, kita bisa membuat widget kustom sesuai dengan yang kita inginkan sehingga bisa membangun UI yang kompleks sekalipun.
Hot Reload: Fitur hot reload memungkinkan pengembang untuk melihat perubahan yang dilakukan pada kode secara langsung di aplikasi yang sedang berjalan tanpa perlu melakukan proses kompilasi ulang. Hal ini mempercepat proses pengembangan dan memungkinkan pengembang untuk melihat perubahan dengan cepat.
Single Codebase untuk Berbagai Platform: Dengan menggunakan Flutter, pengembang dapat membuat aplikasi untuk berbagai platform seperti Android, iOS, web, dan desktop hanya dengan menggunakan satu kode sumber. Hal ini mengurangi kompleksitas pengembangan dan mempercepat waktu rilis aplikasi. Meskipun single codebase, kita tetap bisa memberikan perbedaan konfigurasi dan izin aplikasi kita di masing-masing platform.
Performa Tinggi: Flutter terbaru saat artikel ini ditulis, flutter menggunakan mesin rendering Impller sebagai mesin grafis barunya setelah dulunya menggunakan Skia. Impeller mengimplementasikan runtime khusus yang sepenuhnya mengeksploitasi API grafis modern yang dipercepat perangkat keras, menggantikan kode Skia dengan penulisan ulang yang signifikan.
Komunitas yang Aktif: Flutter memiliki komunitas pengembang yang besar dan aktif, yang dapat memberikan dukungan dan sumber daya bagi pengembang pemula maupun yang berpengalaman. Walaupun belakangan ini sedang dihebohkan dengan Google lays off staff dari Flutter, Dart dan tim Python. Google mengonfirmasi pemecatan tersebut kepada TechCrunch, tetapi bukan tim spesifik, peran, atau berapa banyak orang yang dipecat. Sehingga tentunya tidak perlu khawatir, meskipun tidak di kembangkan lagi oleh Google, Flutter tetap akan berkembang karena Flutter merupakan framework open-source.
Mengapa Flutter Populer?
Flutter telah menjadi pilihan yang populer bagi banyak pengembang karena beberapa alasan utama:
Produktivitas: Fitur hot reload membuat proses pengembangan menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga pengembang dapat fokus pada pembuatan fitur baru dan perbaikan bug.
Tampilan yang Konsisten: Dengan menggunakan Flutter, pengembang dapat memastikan bahwa antarmuka pengguna dari aplikasi mereka memiliki tampilan yang konsisten di berbagai platform, sehingga pengguna dapat merasakan pengalaman yang serupa, baik mereka menggunakan perangkat Android, iOS, web, atau desktop. Kita bisa mengatur tema dari widget-widget yang kita gunakan sehingga UI dari aplikasi kita memiliki tampilan yang konsisten.
Performa yang Tinggi: Mesin rendering Impeller yang digunakan oleh Flutter saat ini memberikan performa yang tinggi. Impeller mengimplementasikan runtime khusus yang sepenuhnya mengeksploitasi API grafis modern yang dipercepat perangkat keras, menggantikan kode Skia dengan penulisan ulang yang signifikan.
Dukungan dari Google: Sebagai produk yang dikembangkan oleh Google, Flutter mendapatkan dukungan yang kuat dari perusahaan tersebut dalam bentuk dokumentasi yang lengkap, pembaruan rutin, dan sumber daya pengembangan lainnya.
Dalam era di mana penggunaan aplikasi mobile, web, dan desktop semakin meluas, Flutter muncul sebagai solusi yang memungkinkan pengembang untuk membangun antarmuka pengguna yang kaya, responsif, dan konsisten di berbagai platform dengan menggunakan satu kode sumber. Dengan fitur-fitur seperti widget yang kaya, hot reload, dan performa tinggi, Flutter telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang. Meskipun terjadi perubahan dalam dukungan dari Google, keberlanjutan dan pertumbuhan Flutter sebagai framework open-source tetap terjamin melalui kontribusi dari komunitas yang aktif. Dengan demikian, Flutter terus menjadi pilar dalam ekosistem pengembangan perangkat lunak modern, membuka peluang yang tak terbatas bagi para inovator untuk menciptakan pengalaman pengguna yang luar biasa di berbagai platform.